Tokyo– Tujuh warga Tiongkok telah ditangkap sehubungan dengan penggerebekan narkoba yang dilaporkan sebagai yang terbesar dalam sejarah Jepang. Kepolisian Tokyo mengumumkan pengungkapan kasus narkoba itu pada Rabu (5/6).
“Tujuh pria tersangka yang berusia antara 24 dan 40 tahun, ditangkap di pantai di Jepang tengah pada Senin dan Selasa karena “memiliki sejumlah besar” stimulan,” kata seorang juru bicara Kepolisian Metropolitan Tokyo kepada AFP.
Juru bicara menolak untuk menyebutkan secara spesifik obat apa yang terlibat atau berapa banyak yang telah ditemukan. Tetapi media setempat menggambarkan zat itu sebagai “stimulan”.
Penyiar publik NHK mengatakan polisi menemukan sekitar satu ton obat, dengan nilai jalanan 60 miliar yen (US $ 554 juta atau Rp 7,9 triliun).
Kantor berita Kyodo mengatakan pengungkapan kasus itu merupakan jumlah rekor untuk satu obat bius di Jepang, datang hanya sedikit kurang dari seluruh angkut stimulan ilegal yang disita di seluruh negeri selama tahun lalu.
Beberapa pria menurunkan obat-obatan dari satu kapal, kata Kyodo, menambahkan bahwa para pria itu membantah melakukan kesalahan.
Menurut Kyodo, polisi dilaporkan mencurigai keterlibatan cincin penyelundupan internasional yang besar, dan penduduk setempat telah melaporkan penampakan kapal yang mencurigakan selama beberapa tahun, mendorong penyelidikan.
(red/Suara Pembaharuan)