mulai tahun depan, pengunjung tidak akan diperbolehkan memasuki sebuah pulau Warisan Dunia UNESCO di Jepang yang hanya dihuni laki-laki.
Pulau Okinoshima, tempat perempuan dilarang masuk dan pengunjung laki-laki harus mandi tanpa busana di laut sebelum mengunjungi kuilnya, dinyatakan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO pekan lalu.
Hanya pengunjung dalam jumlah terbatas yang saat ini diizinkan mendarat di pulau di Laut Jepang (Laut Timur) itu –tahun ini 200 orang– untuk festival tahunan yang hanya berlangsung selama dua jam, namun mereka harus menuruti aturan yang ketat.
Namun Munakata Taisha, kuil yang memiliki Okinoshima, memutuskan untuk melarang siapa pun berkunjung selain para pendeta untuk melindungi pulau itu dari kerusakan, kata juru bicara pada AFP.
“Pelestarian ketat harus dilakukan sekarang setelah pulau tersebut terdaftar di UNESCO,” katanya.
“Akan berisiko jika 200 pengunjung terus datang ke pulau itu,” ujarnya, menambahkan bahwa Okinoshima adalah pulau yang dilindungi oleh pendeta Shinto.
Pulau tersebut secara permanen dijaga oleh seorang pendeta Shinto yang berdoa kepada dewi pulau itu, sebuah tradisi yang dipertahankan selama berabad-abad.
Meski demikian, akademisi tetap diizinkan mendarat di sana untuk riset dan tujuan pelestarian, tambahnya.
(redaksi)