Jakarta – Ketua umum Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) H Ayep Zaki mengapresiasi isi pidato yang disampaikan presiden Joko Widodo atau Jokowi saat membuka Kongres Wanita Indonesia (Kowani) ke 25 di Jakarta. Menurut Zaki apa yang diamanatkan presiden itu sangat fundamental dan strategis.
“Isi pidato itu perlu ditindak lanjut oleh semua pihak dan tidak terfokus hanya pada ibu atau wanita saja. Karena sejatinya keluarga itu terdiri dari ayah, ibu beserta anak-anaknya,” kata Zaki kepada wartawan Rabu (4/12/2019).
Dijelaskan Zaki, peran ibu dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia 5 tahun kedepan sangat besar. Sebagaimana program pemerintah yang menekankan pentingnya pembangunan SDM Indonesia dalam menghadapi berbagai dimensi dan persaingan global.
Zaki menyampaikan, bahwa program prioritas FKDB yang bertumpu pada sektor ekonomi dan pendidikan tepat bila diselaraskan dengan isi pidato presiden di Kongres ke 25 itu.
“FKDB jauh-jauh hari telah mengaktifkan peran ibu dalam setiap kegiatan dan program-program. Terutama pada pendidikan anak usia dini atau PAUD, ataupun kegiatan ekonomi yang berskala home industri,” jelas Zaki.
Masih menurut pembina yayasan FKDB ini, pendapatan yang memadai dan pembekalan pendidikan rumah tangga yang baik menjadi kunci keberhasilan generasi kedepan.
“Oleh karena itu tekad FKDB dalam meningkatkan kemakmuran dan ekonomi keluarga sangatlah tepat dan selaras dengan amanat yang disampaikan presiden. Mudah-mudahan FKDB menjadi yang terdepan mengisi amanat tersebut,” demikian pungkas Ayep Zaki.
Sebelumnya, presiden Jokowi menegaskan bahwa bangsa Indonesia sangat membutuhkan peranan kaum ibu dan perempuan dalam memajukan bangsa. Di tengah era keterbukaan informasi, peran para ibu bangsa diperlukan untuk menguatkan keluarga serta menanamkan nilai-nilai positif untuk membentuk generasi yang unggul dan berkualitas.
“Bangsa ini masih membutuhkan peran besar kaum ibu untuk mewujudkan sebuah Indonesia maju. Peran dalam menguatkan keluarga, mendidik dan mencerdaskan bangsa, menciptakan generasi yang berkualitas dan berbudi pekerti, menjadikan keberagaman dan toleransi sebagai landasan nilai, serta generasi yang cinta, bangga, dan setia pada tanah airnya,” ujar Presiden saat membuka Kongres Kowani di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, 3 Desember 2019.
Saat ini, kata Presiden, bangsa Indonesia dihadapkan pada ketatnya persaingan global. Untuk dapat menghadapi tantangan tersebut, bangsa Indonesia mesti bertumpu pada keunggulan sumber daya manusia yang dimiliki.
Oleh karena itu, Kepala Negara menyampaikan, pemerintah menyadari kondisi tersebut dan menjadikan pembangunan SDM sebagai fokus utama pemerintahan dalam lima tahun mendatang. Di sinilah para ibu bangsa diharapkan dapat mengambil peran.
“Saya mengajak hadirin para ibu bangsa untuk ikut serta dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang unggul ini. Kita ingin SDM kita memiliki budi pekerti yang luhur, memiliki keterampilan yang baik, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi karena memang persaingannya ke depan ada di situ,” tuturnya.
(red/Tanto)