7.000 km Jalur Baru Kereta Api Akan Dibangun hingga 2030

0
258

Indonesia melalui Kementerian Perhubungan akan membangun jalur kereta sepanjang 7.000 km hingga tahun 2030. Pembangunan tersebut akan membuat total panjang jalur kereta api Indonesia menjadi 13.000 km.

Menurut Kasubdit Lalu Lintas Ditjen Perkeretaapian, Yudi Karyanto saat ini total panjang jalur kereta di Indonesia adalah 6.000 km. Angka itu masih tergolong kecil untuk melayani jumlah penduduk Indonesia.”Sekarang panjang 6.000 km total. Itu sangat kecil untuk melayani penduduk di Indonesia,” kata dia dalam acara Indonesia Railway Conference 2019 di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (20/3/2019) seperti dikutip oleh Detik Finance.

Lebih lanjut, ia menjelaskan hingga akhir 2030 Kementerian Perhubungan akan membangun jalur kereta api hingga panjang 13.000 km. Adapun hal itu memakan biaya hingga US$ 30 miliar.Sedangkan, untuk biaya pengadaan otomotif kereta seperti gerbong akan memakan biaya US$ 35 miliar. Sehingga total pembangunan akan memakan biaya hingga US$ 65 miliar.”Di sana dengan (total biaya pembangunan) US$ 65 miliar,” jelas dia.Sementara itu, biaya pembangunan diharapkan berasal 30% dari anggaran pembelanjaan dan belanja negara (APBN) dan sisanya dari investor.

Adapun, jalur-jalur KA tersebut adalah Lahat-Tarahan, Makassar-Maros-Sungguminasa-Takalar, Medan-Binjai-Deli Serdang, dan Tanjung-Banjarmasin. Selain itu, ada pula Kertajati Airport Railway, Bandung City Railroad, light rail transit (LRT) Cibubur-Bogor, serta Cibungur-Tanjungrasa line shortcut.

Indonesia kini sedang menyusun rencana besar untuk membangun mega proyek infrastruktur dengan anggaran lebih dari 412 miliar dolar atau nyaris mencapai 6.000 triliun rupiah. Dimulai dari pembangunan 25 bandara baru hingga pembangkit listrik baru. Rencana ini merupakan upaya pemerintah untuk memicu pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menurut Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional atau Bappenas, Bambang Brodjonegoro, dalam wawancaranya bersama Bloomberg, Indonesia menargetkan menjadi negara di Asia Tenggara yang memiliki nilai pertumbuhan ekonomi terbesar. Dalam proposoal tersebut tertulis anggaran pembangunan sebesar Rp 5.957 triliun dalam bentuk investasi dalam rentang waktu dari tahun 2020 hingga 2024. Sekitar 40 persen dari anggaran tersebut akan didanai langsung pemerintah, 25 persen melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan sisanya melalui pihak swasta.

Sumber : Detik Finance | DW Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here