Entah karena tidak tahu atau sengaja menghindari cara pengobatan sembelit yang dianjurkan medis, seorang pria justru memilih cara “pengobatan” sembelit yang ekstrem. Pria dari Xinghua di Provinsi Jiangsu, Tiongkok Timur, itu mencoba menyembuhkan sembelitnya dengan memasukkan seekor belut ke dalam anusnya.
Belut yang ia masukkan ke anusnya itu masih hidup. Dan juga cukup besar.
Ia berharap bahwa belut yang masih hidup itu dapat menyelesaikan masalah sembelitnya. Mungkin dengan memakan kotoran dalam anusnya atau setidaknya mendobrak kemampatan yang terjadi di sana.
Sayangnya, pria itu justru harus menyesali perbuatannya tersebut dan nyaris mati karenanya. Belut yang ia masukkan ke dalam anusnya itu naik ke rektumnya dan masuk ke usus besarnya. Bahkan, belut itu menggigit dinding usus besar, membuat sebuah lubang, dan masuk ke perutnya.
Pria itu kesakitan tetapi “terlalu malu untuk menemui dokter,” menurut Global Times. Setelah sehari, dia akhirnya menyerah dan mencari bantuan medis di rumah sakit setempat. Tim dokter di sana mengatakan kepadanya bahwa dia bisa kehilangan nyawanya.
Pasien yang tidak disebutkan namanya itu kemudian dioperasi untuk mengeluarkan belut sepanjang 20 sentimeter atau 8 inci. Hebatnya, belut itu juga selamat dari petualangannya dan masih hidup ketika para ahli bedah menariknya keluar dari tubuh pria tersebut.
Kasus ini diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi siapa pun agar tidak memasukkan belut hidup ke dalam anusnya.
Belut yang diyakni sebagai bagian dari “pengobatan tradisional” ini pernah menyerang orang lainnya juga belakangan ini. Pada tahun 2017, seorang pria mengeluarkan belut sepanjang 50 sentimeter atau 20 inci dari perutnya setelah upayanya sendiri untuk meredakan sembelit yang ia alami.
Pada Juni 2020, seorang pria berusia lima puluhan tahun juga memasukkan belut rawa asia ke dalam anusnya, yang juga masuk ke rongga perutnya. Akibat cedera dari gigitan belut tersebut, kotoran dan nanah memasuki rongga perutnya sehingga menyebabkan infeksi yang parah.
“Karena dia telah memasukkan belut hidup ke dalam dirinya sendiri, kemungkinan kematiannya cukup tinggi jika dia tidak menjalani operasi tepat waktu,” kata dokternya, menurut The Mirror.
Sang dokter juga menambahkan bahwa pria itu memasukkann belutnya ke anus hingga ke dalam rektumnya. Rektum merupakan bagian dari usus besar yang berada di bagian akhir. Bagian sempit tersebut akan mengarah ke anus untuk menyalurkan pembuangan sisa makanan.
“Saya menduga saat itulah perforasi di kolon sigmoidnya terjadi,” ujar sang dokter seperti dilansir IFL Science.
Tidak seperti pada peristiwa terbaru di Tongkok, belut yang dimasukkan oleh pria berusia lima puluhan tahun pada 2020 lalu itu tidak bertahan hidup alias sudah mati ketika dikeluarkan dari perut pria tersebut.
Apa yang memotivasi beberapa orang sehingga nekat memasukkan belut hidup ke dalam anusnya adalah kepercayaan terkait “pengobatan tradisional” mengatakan belut dapat membantu memperlancar buang air besar. Tapi bukannya menyembuhkan sembelit, belut-belut ini naik ke usus besar mereka, menggigit dinding usus besar, dan memasuki perut.
Para dokter mewanti-wanti bahwa bakteri di usus besar dapat menyebabkan hemolisis ketika mencapai rongga perut. Hemolisis adalah kerusakan membran sel darah merah yang menyebabkan pelepasan hemoglobin dan komponen intraseluler lainnya ke dalam cairan di sekitarnya.
Yang mengejutkan, belut bukanlah satu-satunya hewan yang pernah masuk ke anus hingga naik ke perut manusia. Pada 2 Juni 2020, seekor ikan mas afrika ditemukan di perut seorang pemuda di Guangdong, Tiongkok. Pemuda itu mengklaim bahwa ikan itu “meluncur ke” rektumnya ketika dia secara tidak sengaja duduk di atasnya.
Sumber : Nationalgeographic.grid.id