s
atu lagi aplikasi alternatif pengganti WhatsApp diluncurkan oleh anak bangsa. Aplikasi ini bernama Kiwari, yang dikembangkan oleh Reza Akhmad Gandara.
Dalam keterangan resminya, Reza menuturkan bahwa keluhan pengguna WhatsApp mengenai banyaknya data yang tersimpan di memori internal maupun microSD, mendorongnya mengembangkan aplikasi Kiwari.
Kiwari adalah aplikasi instant messenger cloud based storage pertama di Indonesia yang dapat meringankan performa smartphone,” ujar Reza, dikutip dari siaran pers yang diterbitkan Kiwari.
Metode penyimpanan cloud tidak memakan tempat karena berbasis virtual. Selain lebih aman, pengguna juga bisa mengakses data dari mana saja. Oleh karenanya, pengguna tidak perlu khawatir kehilangan data pada Kiwari saat ganti ponsel, tanpa harus melakukan rekam cadang (backup).
eunggulan lain dari Kiwari adalah bisa berfungsi secara multi-platform tanpa harus terkoneksi dari aplikasi utama di ponsel. Sinkronisasi cukup dilakukan dengan memasukkan nomor ponsel yang terdaftar di Kiwari, dan pengguna sudah dapat menggunakannya di web meskipun ponsel tidak terhubung ke internet.
Selain itu Kiwari juga tidak memberikan jumlah batasan anggota di grup obrolan. Ini berbeda dengan WhatsApp yang membatasi jumlah anggota grup sebanyak 250 pengguna.
Kemudian server Kiwari yang terdapat di dalam negeri juga menjadi keunggulan berikutnya. Ini dapat meminimalisir kekhawatiran pengguna mengenai kebocoran data, mengingat server aplikasi pesaing yang terletak di luar negeri.
“Salah satu ancaman platform pesan singkat adalah memungkinkan merekam pembicaraan dan mengubahnya menjadi iklan tertarget berdasarkan percakapan kita di platform lain,” kata Reza.
Selama sebulan terakhir Kiwari telah diunduh lebih dari seribu kali di Google PlayStore. Aplikasi ini bisa diunduh secara gratis melalui Android maupun ios.
“Banyak yang tertarik bergabung dengan kami karena hingga saat ini mereka merasa tidak aman jika terus menggunakan aplikasi instant messaging,” pungkas Reza.**