Batamtimes.co, Batam – Ribuan driver transportasi online Go Jek, Uber, dan Grab menggelar aksi damai di depan kantor DPRD Kota Batam, Selasa (16/1). Mereka menuntut soal kejelasan nasib mereka kepada DPRD Kota Batam.
Massa meneriakan kalau mereka masih merasa terintimidasi dengan ulah oknum sopir konvensional/pangkalan, dan oknum yang tak suka dengan keberadaan transportasi milenial tersebut.
“Kami ini warga negara Indonesia pak. Undang-undang dasar kita menjamin soal kelayakan hidup yang dijamin oleh negara. Lalu mana pro pemerintah kepada rakyat. Kami bukan pencuri. Kami menjadi sopir dan tukang ojek me cari penghidupan yang layak,” tuntutan massa yang diteriakan ramai-ramai.
Massa menyinggung soal intimidasi itu. Seperti pengerusakan mobil driver online di Harbourbay, Mega Mall, dan terakhir yang heboh di BCS Mall. Tak saja hanya itu, di komplek Batamindo misalnya. Para driver mengaku kesulitan masuk karena dihalangi/tidak diizinkan sampai ke dalam ketika mengantar makanan yang dipesan pelanggan melalui go food.
“Dan masih banyak lagi hal lain yang kami rasakan tidak adil. Kami diintai. Pada hal Batam adalah rumah kami. Batam adalah kedaulatan NKRI. Mana kehadiran pemerintah atas ini,” kata-kata massa lagi.
Suasana tadi pagi itu sempat memanas. Sebab, massa memaksa diri masuk ke halaman kantor DPRD. Namun pihak pengamanan tim terpadu dari Polri dan Sat Pol PP berada di pintu utama. Massa pun urutkan niat.
Hingga pada akhirnya, Ketua DPRD Kota Batam Nuryanto bersedia menerima perwakilan massa untuk digelar rapat. Dan rapat itu digelar di ruang rapat Komisi III. Dihadiri oleh Wakapolres Barelang AKBP Mudji Supriyadi, Kadishub Kota Batam Yusfa Hendri dan sejumlah pihak lainnya.
Nuryanto sendiri memimpin rapat yang berlangsung sekitar 60 menit itu. Lagi-lagi, suasana sempat memanas. Namun emosi massa berhasil ditengahi oleh pihak kemananan.
Hasil akhirnya, Nuryanto akan membahas kembali permasalahan ini pada Rabu (17/1). Akan diundang pihak pemilik aplikasi driver online dan lima orang utusan driver atau pengelolah aplikasi di Batam. “Nanti hasilnya akan kita kirim ke Gubernur Kepri,” kata Nuryanto.(red/fanhal)